Permintaan lithium atau baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik tumbuh secara melesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan meningkatnya jumlah permintaan, muncul pertanyaan tentang dampak tambang baterai listrik ini terhadap manusia dan hewan.
Melansir ini dari euronews, ada sebuah gambar yang diambil dari fotografer bernama Tom Hegen yang memperlihatkan sebuah tambang baterai lithium di Chili Utara yang menarik perhatian lantaran warnanya yang menarik. Namun, disamping itu baterai itu membahayakan dan dapat menewaskan burung-burung liar saat berada di area tersebut.
Kami juga mengutip dari New Scientist, tambang di Chili tersebut tidak hanya merusak kelestarian hewan liar. Melainkan juga lingkungan, karena akibat dari berdirinya tambang baterai tersebut akses untuk air bersih jadi susah dan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat lokal.
Jika kita perhatikan, misi utama dari kehadiran kendaraan listrik adalah untuk menyelamatkan lingkungan. Namun jika kita lihat faktanya, kendaraan listrik sebenarnya hanyalah produk “greenwashing”. Dengan strategi pemasaran dan komunikasi suatu perusahaan untuk memberikan citra yang ramah lingkungan.
Ratna Kartikasari, Kasubdit pengendalian pencemaran udara kementerian lingkungan hidup dan kehutanan pernah mengatakan dalam sebuah video YouTube InfoKPBB, masalah lingkungan yang lainnya akan menanti kita semua. Baterai lithium mengandung logam berat dan senyawa organik yang beracun. Jika didaur ulang sekalipun, masih berpotensi menghasilkan air limbah dan emisi.